Jumat, 18 Juli 2014

Fenomena Jalan

Fenomena perbaikan jalan mungkin udah banyak yang tau, mulai dari waktu dan tahap pengerjaan yang terkesan kurang serius. Terlebih sekarang, lebaran semakin dekat jumlah pemudik yang jumlahnya akan membludak menurut prediksi DISHUB. Jumlah pemudik yang membludak dikarenakan banyaknya pemudik yang mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. tetapi dengan banyaknya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tidak diimbangi dengan keadaan jalan yang tidak layak bagi pengguna jalan. 

ilustrasi

yang menjadi pertanyaan untuk sekarang ini, kenapa jalur yang sudah biasa dijadikan jalur transportasi dalam mudik lebaran atau hari - hari besar tidak pernah layak untuk dilalui? kita harus menyalahkan siapa?


Alasan yang pertama kali akan muncul adalah 
Dana Dari Pusat belum turun, dikarenakan Jalur ini Jalan Negara 

Pertanyaan itu pernah muncul dibenak saya ketika melihat keadaan jembatan dekat rumah rusak, dan hanya di tambal dengan lempengan besi terhitung dari akhir tahun 2013 sampai sekarang, dan jawaban dari instansi terkait tetap sama. masalah DANA.
Pertanyaan - pertanyaan lain akan muncul seiring dengan perkembangan pemberitaan keadaan jalan jalur mudik diberbagai media, baik media elektronik, socmed dan media koran. Mereka "masyarakat" akan bertanya tanya, dimana "mereka" Dinas terkait yang bertanggung jawab dengan semua ini. "kami" masyarakat butuh kenyamanan didalam perjalanan mudik, tapi kenyataannya "mereka" masyarakat tidak pernah mendapatkan kenyamanan yang mereka inginkan dalam perjalanan.
Kontras terlihat dipemberitaan media elektronik, "mereka" Dinas terkait mengkebut perbaikan jalan menjelang (H-) *istilah yang biasa mereka gunakan*. mulai dari jalan yang berlubang, jalan amblas, semua dikebut. biasa disebut proyek dadakan

perbaikan jalan
Entahlah, siapa yang harus disalahkan. saling menuduh dan saling membela diri, kebiasaan yang mungkin tidak akan pernah hilang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar